7 Perang Terbesar dalam Sejarah Islam

Tahukah Sahabat, apa saja perang terbesar dalam sejarah Islam? Ya, umat Islam beberapa kali menghadapi peperangan sepanjang upaya penyebarannya. 

Selengkapnya, mari cari tahu informasi mengenai apa saja perang terbesar dalam Islam di artikel berikut ini. Simak sampai habis!

Hakikat Perang dalam Islam

Sebenarnya, perang merupakan salah satu hal yang dibenci dalam Islam. Hal ini dikarenakan, perang tidak menggambarkan kata Islam yang memiliki arti perdamaian.

Rasulullah SAW sendiri berdakwah dan menyebarkan Islam melalui jalan damai, secara personal, dan mencontohkannya melalui tindakan.

Perang adalah pilihan paling akhir yang dilakukan setelah upaya persuasif untuk menciptakan perdamaian tidak tercapai. 

Allah SWT mengizinkan perang terjadi jika umat Islam disakiti dan diusir dari tanah airnya sehingga tidak bisa menjalankan perintah agama. 

Hal ini menunjukkan bahwa perang dalam Islam tujuannya yaitu untuk defensif bukan ofensif atau menyerang.

Perang Terbesar dalam Islam

Berikut ini merupakan perang paling besar yang terjadi pada masa Rasulullah SAW, diantaranya yaitu:

1. Perang Badar

Perang terbesar dalam Islam yang pertama, yaitu Perang Badar. Perang ini terjadi setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah yaitu pada tahun 622 M. 

Hijrahnya Nabi ke Madinah bertujuan untuk menghindari terjadinya konflik dengan kaum Quraisy. Namun, kaum Quraisy tetap melakukan penyerangan sehingga terciptalah Perang Badar. 

Dari segi persiapan dan jumlah pasukan, umat Muslim kalah jauh dengan pasukan kaum Quraisy. Akan tetapi, pasukan islam datang lebih dulu ke mata air Badar. 

Hal ini dijadikan sebagai siasat dan taktik untuk memiliki cadangan air yang lebih banyak di tengah lembah gurun Badar.

Akhirnya, peperangan dimenangkan oleh kaum Muslim dan orang Quraisy mundur dari pertempuran.

Berdasarkan riwayat Ibnu Sa’d dari Ikrimah, pasukan Muslim mendapatkan bantuan dari para malaikat.

Ia berkata, “Pada saat itu ada kepala orang musyrik yang terkulai, tanpa diketahui siapa yang telah membabatnya. Ada pula tangan yang putus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya.”

2. Perang Uhud

Perang terbesar yang kedua, yaitu Perang Uhud. Perang ini merupakan tindak lanjut dari kekalahan kaum Quraisy di Perang Badar.

Diketahui, Perang Uhud terjadi sekitar Maret 625 M atau tahun ketiga hijriah. Pada saat itu, kaum muslimin mengerahkan sebanyak 700 pasukan. Sementara itu, kaum Quraisy memiliki lebih banyak pasukan, yaitu sekitar 3000 orang.

Walaupun demikian, di awal peperangan, Rasulullah SAW mampu membakar semangat juang sehingga semua pengikutnya berusaha mati-matian.

Sayangnya, pasukan umat Muslim harus menelan kekalahan di Perang Uhud ini. Kekalahan Perang Uhud disebabkan karena pasukan pemanah lengah dan melanggar perintah Rasulullah SAW untuk tetap berada di tempatnya. 

3. Fathu Makkah

Fathu Makkah juga termasuk ke dalam perang terbesar dalam Islam. Peristiwa yang satu ini juga dikenal dengan pembebasan Makkah. 

Penyebab peristiwa yang terjadi pada bulan Ramadhan tahun 8 hijriah ini, yaitu adanya pelanggaran perjanjian Hudaibiyah. 

Kaum Quraisy melakukan penyerangan dan membantai Bani Khuza’ah, yaitu sekutu umat Islam.

Menindaklanjuti hal ini, Nabi Muhammad SAW menyiapkan pasukan sebanyak 10.orang untuk menaklukan Makkah.

Walaupun kaum kafir sering berniat untuk mencelakai Rasulullah, namun beliau justru membantu dengan memerdekakan mereka.

Bahkan, Nabi Muhammad SAW menjanjikan bagi siapa saja yang bertaubat dan masuk Islam akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Mendengar hal tersebut, banyak kaum dari kafir Quraisy yang berbondong-bondong masuk Islam.

4. Perang Thaif

Perang Thaif yang merupakan salah satu perang terbesar dalam Islam ini sebenarnya kepanjangan dari Perang Hunain. 

Walaupun telah meraih kemenangan dan berhasil untuk memukul mundur pasukan tentara Hawazin dan Tsaqif, pasukan Muslimin terus mengejar hingga ke Thaif.

Akhirnya, kaum Musyrikin bersembunyi dibalik benteng miliki malik bin Auf. Melihat hal ini, Rasulullah SAW memerintahkan pasukannya untuk mengepung benteng tersebut. 

Walaupun pasukan muslimin sempat terpojok, berkat instruksi dari Rasulullah SAW untuk membakar pohon-pohon yang ada di tempat tersebut, membuat pasukan musuh menyatakan kalah dan menyerah dalam peperangan. 

5. Perang Khandaq

Perang terbesar dalam Islam berikutnya, yaitu Perang Khandaq yang terjadi di Madinah pada 627 M atau 5 hijriah. 

Dalam perang ini, kaum muslimin merancang strategi dengan pertahanan parit. Dalam Bahasa Arab, Khandaq berarti parit, sehingga perang ini dinamakan dengan Perang Khandaq. 

Adapun latar belakang Perang Khandaq, yaitu adanya seruan dari orang-orang Yahudi kepada pembesar suatu suku dan beberapa kelompok. 

Selain itu, kaum Yahudi merasa iri dengan perkembangan ajaran Islam dan keuntungan yang didapatkan kaum muslimin. 

Maka dari itu, kaum Yahudi mulai melancarkan konspirasi untuk melakukan penyerangan terhadap umat Islam.

Hasil akhir Perang Khandaq, yaitu kemenangan untuk umat Muslim berkat strategi perang yang efektif dan efisien. 

6. Perang Hunain

Perang Hunain merupakan perang terbesar dalam Islam yang disebabkan oleh rasa tidak senang dari pimpinan suku Hawazin dan Tsaqif kepada umat Muslim atas keberhasilannya dalam menaklukkan Mekkah dan kaum Quraisy.

Pada perang ini, kaum Muslimin sudah mempersiapkannya dengan matang bahkan memiliki jumlah pasukan lebih banyak. Namun, di saat yang sama jiwa kaum Muslimin digerogoti dengan dunia dan hawa nafsu.

Hal ini menyebabkan pasukan Muslim bercerai-berai dan lari tunggang langgang dari musuh menuju lembah Hunain. 

Akan tetapi, karena mendengar seruan dari Rasulullah, pasukan Muslim kembali berhasil membentengi diri. 

Kemudian, pasukan Muslim kembali ke medan perang hingga akhirnya berhasil memenangkan perang Hunain. 

7. Perang Mu’tah

Terakhir, perang terbesar dalam Islam, yaitu Perang Mu’tah yang melawan pasukan kekaisaran Bizantium dari Romawi Timur. Perang ini terjadi pada 629 M atau bulan Jumadil 8 hijriah. 

Penyebab terjadinya Perang Mu’tah, yaitu karena penguasa wilayah Syam yang berlaku sewenang-wenang dan melakukan pembunuhan sejumlah umat Islam.

Melihat hal tersebut, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk melakukan penyerangan. Walaupun jumlah pasukan kaum Muslimin lebih sedikit, tetapi berhasil untuk memukul mundur pasukan Byzantium. 

Itulah beberapa perang terbesar dalam sejarah Islam. Meski banyak perang terjadi, Islam mengutamakan perdamaian dan kekeluargaan dalam proses penyebarannya.

Perang hanya dipilih ketika umat Muslim terancam dan tidak memiliki jalan lain untuk penyelesaiannya. Jadi, perlu diingat bahwa, Islam adalah agama perdamaian, bukan kekerasan.

Selain menghindari perang, Islam juga mengajarkan kebaikan kepada sesama. Hal ini diwujudkan dalam perintah Allah SWT untuk menerapkan toleransi dan membantu sesama.

Source : Yathimmandiri.org

Kerjasama

Kerjasama dengan perusahaan, lembaga, instansi, dll.