Perintah Menghadiri Shalat Subuh dan ‘Isya Berjamaah

Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata:

باب الحث عَلَى حضور الجماعة في الصبح والعشاء

“Bab perintah untuk menghadiri shalat subuh dan shalat ‘isya berjamaah.”

Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

“Barangsiapa mengerjakan shalat isya’ dengan berjamaah (di masjid bersama kaum muslimin), maka sama dengan dia shalat setengah malam. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat subuh juga dengan berjamaah, maka seakan-akan dia shalat malam sepenuhnya.” (HR Muslim)

Dan di dalam riwayat Imam At-Tirmidzi, dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفَ لَيلَةٍ، وَمَنْ صَلَّى العِشَاءَ وَالفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ، كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ

 
Baca Juga:
 
Keutamaan Orang yang Memelihara Anak Yatim hingga Jadilah untuk Anak Yatim seperti Seorang Bapak yang Penyayang - Hadits 131-140 - Kitab Adabul Mufrad (Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.)

“Barangsiapa yang menghadiri shalat isya’ dengan berjamaah, maka baginya pahala seperti orang yang shalat setengah malam. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat isya’ dan shalat subuh dengan berjamaah, maka baginya ibarat seorang yang shalat semalam penuh.” (HR. Tirmidzi)

Dua hadits ini menjelaskan kepada kita tentang keutamaan dua shalat, yaitu shalat subuh dan isya’ secara berjamaah di masjid-masjid kaum muslimin, bukan berjamaah di rumah.

Di antara pelajaran yang diambil dari hadits ini adalah:

Kita diperintahkan untuk menjaga shalat subuh dan shalat isya’ secara berjamaah. Karena orang yang menjaga dua shalat ini, maka terhadap shalat yang lainnya akan lebih menjaga lagi. Karena shalat subuh dan isya’ termasuk shalat yang berat.

Ketika seorang menjaga dua shalat ini, berarti ini di antara tanda-tanda keimanan seseorang. Karena dua shalat ini banyak ditinggalkan oleh orang-orang munafik dizaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Maka jangan kita menanamkan dalam diri kita sifat-sifat kemunafikan. Di antara sifat kemunafikan adalah tidak shalat berjamaah isya’ dan subuh.

MERANGKAK MENDATANGI SHALAT ISYA’ DAN SUBUH

Hadits berikutnya, Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, beliau berkata: “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu wasallam bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً

“Seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada shalat isya’ dan shalat subuh (berupa pahala yang Allah siapkan), niscaya mereka akan mendatangi shalat tersebut walaupun dengan merangkak.” (Muttafaqun ‘alaih)

 
Baca Juga:
 
Ayat Tentang Haji - Tafsir Al Baqarah Ayat 197-198

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً

“Tidak ada satu shalat pun yang lebih berat bagi orang-orang munafik melebihi shalat subuh dan shalat isya’. Seandainya mereka mengetahui apa yang disiapkan oleh Allah Ta’ala bagi dua shalat itu, maka mereka akan datang untuk mengerjakan dua shalat itu walaupun dengan merangkak.” (Muttafaqun ‘alaih)

Itulah keutamaan shalat, khususnya shalat subuh dan shalat isya’. Maka perhatikan betul shalat-shalat kita sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ…

“Jagalah shalat-shalat itu dan shalat yang tengah (ashar)…” (QS. Al-Baqarah[2]: 238)

source : https://www.radiorodja.com/

Kerjasama

Kerjasama dengan perusahaan, lembaga, instansi, dll.